Selasa, 08 Juli 2014

Tiga Prinsip Budaya Demokrasi

Tiga Prinsip Budaya Demokrasi
Ilustrasi prinsip budaya demokrasi
 Demokrasi di Indonesia tengah tumbuh. Indonesia saat ini jadi role jenis transisi menuju demokrasi yang ideal. Negara berpenduduk muslim paling besar didunia yang dapat menyelenggarakan 2 x Pemilu demokratis.
Ekonomi Indonesia juga tengah naik pamor. Terlebih saat Amerika Serikat serta Eropa alami krisis finansial. Ekonomi Indonesia malah naik positif. Gabungan yang ciamik untuk mengangkat nama Indonesia ke mata internasional. Meniti jalan menuju negara maju. Tetapi sebelum saat beranjak kesana, umum mesti memperkuat prinsip budaya demokrasi Prinsip Budaya Demokrasi
Prinsip dalam budaya demokrasi seperti tiang untuk negara maju. Demokrasi tiada budaya yang timbul anarki. Demokrasi berikan ruangan budaya lokal serta universal berpadu. Indonesia mesti dapat menjembatani prinsip dalam budaya demokrasi sekian. Di bawah ini 3 prinsip dalam budaya demokrasi :
1. Hak Asasi Manusia (HAM)
Pernyataan demokrasi bermakna pernyataan pada HAM. Manusia yang hidup di alam demokrasi memiliki hak menuntut serta harus menggerakkan peran. HAM berikan kebebasan berserikat, berkumpul, memiliki pendapat, serta kebebasan yang lain. Dimensi HAM juga terhitung ekonomi. Hak untuk sejahtra, berupaya, dan sebagainya. HAM yaitu himpunan dari hak serta keharusan umum untuk warga negara.
2. Partisipasi
Demokrasi hidup lantaran civil society Demokrasi bukan hanya monopoli penguasa. Maka partisipasi orang-orang yaitu satu kewajiban, melalui Pemilu, demonstrasi, legislator, dsb. Saluran masukan ini dapat berbuntut pada kritikan, anjuran, koreksi, dan sebagainya. Tetapi, esensi dari partisipasi yaitu system demokrasi bukan hanya semata punya penguasa, namun punya umum.
3. Good & ; Clean Governance
Pemerintah demokrasi bermakna pemerintah yang menggerakkan budaya akuntabel, transaparan, serta anti korupsi. Demokrasi seperti rumah kaca. Jejak langkah pemerintah mesti dapat dilihat dengan cara bebas. Mudah dibuka. Serta gampang dilacak. Tanggung jawab pada umum utama lantaran orang-orang membayar pajak, menentukan politisi, serta hak warga negara. Budaya Lokal
Budaya demokrasi universal tak senantiasa mesti sama aplikasi. Budaya lokal bakal turut menemani. Contoh Jepang yang mempunyai budaya malu tinggi. Kekeliruan di umum dapat dibayar oleh nyawa. Indonesia mempunyai budaya lokal yang mulia., seperti gotong royong, kekeluargaan, serta keramahan.
Tetapi, kita mesti mengatur budaya-budaya lokal yang mengacam seperti :
Ewuh pakewuh Budaya ini bersumber dari Jawa. Budaya yang kagok pada atasan. Sungkan pada pimpinan. Sampai membuat lingkaran. Silih membuat perlindungan. Sama-sama melindungi. Walau dalam artian negatif (contoh : korupsi).
ABS. Asal Ayah Suka. Budaya ini tumbuh subur pada saat orde baru. Budaya ini menggangap pemimpin bak raja. Serta rakyat bak pesuruh. Yang utama, memperoleh animo dari pemimpin, walau itu berkonotasi buruk. Proses Demokrasi
Prinsip basic demokrasi yang sudah dijelaskan diatas nyatanya memanglah dalam pelaksanaannya tidaklah semudah apa yang ada di teori. Kerapkali terjaid banyak benturan yang mengakibatkan apa yang semestinya diaplikasikan tak bisa dikerjakan.
Tersebut disini penjelasan dari aplikasi system demokrasi menurut tiga prinsip dakam budaya demokrasi yang sudah dijelaskan diatas.
1. Demokrasi mengusung memahami HAM yakni hak asasi manusia yang mengarah pada memahami kebebasan. Ada empat kebebasan yang diakui didalam demokrasi yakni kebebasan berperilaku, kebebbasan beragama, kebebasan kepemilikan serta juga kebebasan memiliki pendapat.
Ke empat kebebasan inilah yang diagungkan selalu untuk bisa dikerjakan didalam keadaan yang demokratis. Tetapi dalam aplikasinya, memahami kebebasan ini condong kebablasan tidak ada satu inspirasi atau kekuatan dari orang-orang agar bisa menghindar terjadinya hal yang bertentangan.
Memahami kebebasan ini yaitu kekuatan agar bisa lakukan semuanya yang di idamkan tidak ada satupun hal yang bisa membatasi kebebasan itu. Walau sebenarnya dalam aplikasinya, kebebasan ini pastilah bakal berbenturan dengan kebebasan yang dikerjakan oleh orang lain hingga butuh untuk ditata oleh etika atau nilai yang berlaku didalam orang-orang.
Sebut saja kebebasan dalam berperilaku. Dalam memahami Hak Asasi Manusia tentang kebebasan berperilaku ini memiliki kandungan makna bahwasanya tiap-tiap orang bisa untuk lakukan semua aksi apa pun yang ia sukai serta gemari tiada terbatas oleh apa pun juga.
Dalam aplikasinya di dalam orang-orang, maka saat seorang lakukan suatu hal maka pastilah bakal bersinggungan dengan orang lain. Sebut saja seperti apa yang banyak dicontohkan di buku pelajaran sekolah basic dari dulu, ada seorang yang mau untuk menyetel radionya keras-keras. Serta ini yaitu hasratnya.
Bila ia mengaplikasikan memahami kebebbasan ini maka ia sejatinya mempunyai pemahaman bahwasanya ia bisa untuk lakukan hal semacam ini tiada ingin lihat bagaimana situasi serta keadaan yang ada di sekelilingnya. Andaikata saja, saat ia lakukan hal semacam ini ternya satu diantara tetangga ada yang tengah sakit keras. Apakah aksi yang dikerjakannya tetap tergolog satu hal yang datang dari hak asasi manusia bila nyatanya juga tidak mematuhi proses hak asasi manusia yang lain.
Sejatinya, didalam orang-orang telah ada nilai serta etika yang mengatur bagaimana proses semuanya yang dikerjakan oleh tiap-tiap orang. Nilai serta etika ini bisa datang dari budaya yang ada maupun juga datang dari agama.
Dengan nilai serta etika inilah maka memanglah bakal dibatasi proses semua perbuatan manusia. Supaya apa yang dikerjakan tak hingga untuk melukai orang yang lain.
2. proses memahami partisipasi juga tidak banyak berikan efek yang untungkan untuk rakyat itu sendiri. Memahami basic yang ada di demokrasi memanglah jadi demikian indah lantaran mempunyai hasrat agar bisa memposisikan rakyat untuk pihak yang memiliki wewenang untuk bikin kebijakan manfaat pencapaian kesejahteraan untuk semua rakyat.
Tetapi dalam aplikasinya, partisipasi ini tidak bisa diikuti oleh semua susunan rakyat. Cuma orang-orang dari susunan spesifik yang bisa menekuni segera di ranah perpolitikan demokrasi.
Lantaran memanglah dalam proses demokrasi sekarang ini memerlukan cost yang tidak sedikit. Hingga cuma orang yang dapat untuk mengupayakan bakal hal inilah yang bisa untuk terjun di kancah demokrasi.
Tengok saja bagaimana sistem penentuan umum yang berlangsung sekarang ini. lantaran penentuan umum dikerjakan dengan penentuan segera oleh rakyat maka tiap-tiap peserta pemilu bakal berupaya agar bisa menarik hati rakyat supaya ingin memilihnya. Banyak langkah yang dikerjakan terhitung yaitu mempromosikan dianya serta dalam lakukan hal semacam ini tidaklah hal yang gampang serta gratis.
Langkah yang dikerjakan yaitu dengan coba mengetuk hati rakyat dengan duit. Atau sekurang-kurangnya, aksi promosi ini dapat memerlukan duit umpamanya yaitu menempatkan iklan di monitor tv serta pastinya hal semacam ini tidaklah hal yang murah. Serta dari kantong pribadilah atau dari pihak spesifik, semua duit serta sumber pendapatan diperoleh. Lihat pada fakta ini maka tak seluruhnya laisan rakyat bisa ikuti penentuan umum. Cuma orang yang dapat dengan cara finansial saja.
3. Demokrasi tetap kesusahan agar bisa membuat pemerintahan yang baik atau yang bersih seperti good and clean government. Sekali lagi, merujuk pada inspirasi basic demokrasi bisa berikan harapan yang indah pada rakyat lantaran demokrasi seolah menjunjung tinggi hak rakyat.
Tetapi dalam pelaksanaannya apakah seperti itu? Didalam demokrasi, seperti yang sudah dijelaskan, bahwasanya tidak gampang serta tidak gratis untuk jadi petinggi atau pihak peerintahan yang diambil segera oleh rakyat. Perlu cost yang besar. Serta cost ini datang dari kantong pribadi.
Dalam teori ekonomi, tidak ada satupun orang yang ingin untuk rugi atau keluarkan duit tidak ada imbalan, terlebih duit dalam jumlah yang cukup besar. Hingga saat, petinggi ini telah menjabat maka yang dikerjakan yaitu hasrat agar bisa kembalikan modal yang sudah di ambil secepat serta semudah barangkali. Satu diantara langkah yang dikerjakan yaitu dengan bertindak korupsi.
Inilah yang banyak nampak sekarang ini. kita lihat banyak beberapa pemimpin daerah yang terlilit masalah hukum atau juga beberapa punggawa anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Mereka seolah lupa bahwasanya pekerjaan mereka yaitu melakukan amanah rakyat serta menunaikan hak mereka.
Tetapi yang dikerjakan kadang-kadang bertentangan dengan apa yang bakal membawa kesejahteraan untuk rakyat. Seluruhnya dikerjakan semata cuma merujuk pada pihak yang dapat untuk berikan duit pada mereka. Hingga tidak pedulikan kebutuhan rakyatlah.
Hal inilah yang makin menghindari demokrasi dari citra pemerintahan yang jujur serta adil, yang baik serta bersih dari korupsi, kolusi serta nepotisme. Inilah deskripsi bagaimana aplikasi tiga prinsip budaya demokrasi yang sungguh jauh bertentangan dengan inspirasi atau teori dasarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar