Minggu, 13 Juli 2014

Tidak Sekadar Menjalin Persatuan Dan Kesatuan

Tidak Sekadar Menjalin Persatuan Dan Kesatuan
Ilustrasi tvri yogyakarta
 1965 yaitu th. bersejarah untuk TVRI Yogyakarta Pada th. itu TVRI Yogyakarta adalah stasiun tv daerah pertama di Indonesia yang berdiri serta mengudara. IR. Dewabrata yaitu orang di balik TVRI Yogyakarta waktu itu.
Didirikan di seputaran Jalan Hayam Wuruk, TVRI Yogyakarta tunjukkan kegagahannya walau beritanya cuma memakai bambu untuk menegakkan menara pemancar. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono IX lihat semangat ini tak tinggal diam.
Atas pertolongan beliau, TVRI Yogyakarta pada akhirnya beralih tempat di Jalan Magelang Km. 4, 5 Yogyakarta serta mempunyai pemancar sendiri yang megah sampai saat ini. Siaran Perdana TVRI Yogyakarta
Seperti bayi yang baru lahir, TVRI Yogyakarta juga setapak untuk setapak berusaha untuk mulai mengambil langkah. Siaran perdana yang dikerjakan cuma hanya tayangan utama nasional atau kenegaraan.
Hal semacam ini bisa dipandang pada hari kemerdekaan RI pada 1965. 17 Agustus 1965, TVRI Yogyakarta menayangkan upacara Hari Kemerdekaan RI yang pas ke-20. Sri Paduka Paku Alam VII yang menjabat untuk Wakil Gubernur DIY mengemukakan sambutannya.  Ini siaran on air pertama kali TVRI Yogyakarta.
Untuk tv daerah pertama di nusantara, TVRI Yogyakarta berusaha untuk eksis dalam setiap saat siaran. Walau on air yang dikerjakan sangat terbatas, tetapi TVRI Yogyakarta terus berupaya untuk menyuguhkan tayangan berkepanjangan serta dengan teratur menghibur rakyat Yogyakarta.
Dalam satu minggu TVRI Yogyakarta ada sepanjang tiga kali. Serta durasi siaran mereka cuma dua jam saja. Walau tetap dalam format hitam putih, orang-orang Jogja terus bangga lantaran kota mereka sudah mempunyai stasiun tv sendiri.
Terutama pada 1973, ada menambahkan durasi on air untuk TVRI Yogyakarta. Yang awalnya cuma satu minggu tiga kali siaran, saat ini bisa on air tiap-tiap hari.
TVRI Yogyakarta - Satu Manajemen
Meskipun TVRI Yogyakarta berdiri dengan sendiri, tetapi manajemen mereka tak bergerak sendirian. TVRI Yogyakarta tetap disokong oleh TVRI Nasional. Lantaran jenis pertelevisian tetap tidak sering saat itu, sudah pasti yang jadikan patokan hanya TVRI stasiun pusat.
Untuk tersebut kenapa TVRI Yogyakarta mesti mencontoh serta ikuti cara penyiaran dan pola TVRI Nasional. Jangkauan Siaran TVRI Yogyakarta
Lokasi penangkapan tanda TVRI Yogyakarta cukup luas pada saat itu. Nyaris meraih ke beberapa kota-kota di Jawa Tengah serta DIY. Hal semacam ini sungguh benar-benar menggembirakan. Lantaran dengan cara automatis bermakna TVRI Yogyakarta tidak cuma punya warga Jogja, tetapi adalah sisi dari mayarakat Jawa Tengah serta DIY.
TVRI Yogyakarta - Kian lebih Sebatas Media
TVRI Yogyakarta tak hanya jadi stasiun tv orang-orang Jogja, juga untuk media pemersatu dan media yang berikan sarana untuk orang-orang Jawa Tengah biasanya serta DIY pada terutama.
Jogja di kenal dengan kota pelajar. Kota yang berbudaya dan berpendidikan. Ini searah dengan visi dan misi TVRI Yogyakarta.
Satu diantara misal kepedulian TVRI Yogyakarta pada geliat pendidikan di Kota Jogja yaitu dengan berikan peluang untuk tiap-tiap mahasiswa jurusan broadcasting yang mau lakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) serta sistem riset (skripsi) di TVRI Yogyakarta.
Dengan andil yang mengagumkan ini, pantaslah bila TVRI Yogyakarta tak cuma untuk media untuk menjalin persatuan serta kesatuan. TVRI Yogyakarta mempunyai kemampuan yang kian lebih itu. TVRI Yogyakarta mempunyai peran yang lebih luas serta lebih mengena pada pemirsannya.
Semestinya stasiun tv di saat saat ini layak mencontoh apa yang dikerjakan TVRI Yogyakarta. Bukan sekedar menguber rating serta iklan. Tetapi, sejatinya tv untuk media yang paling vital di masa digitalisasi ini memiliki misi serta visi tambah lebih utama.
TVRI Yogyakarta di Masa Sekarang
TVRI Yogyakarta tetap megah berdiri. Di Jalan Magelang selatan terminal Jombor, Yogyakarta. Tetapi, dengan membanjirnya stasiun tv baru saat ini, kelihatannya TVRI Yogyakarta susah berkompetisi untuk berebut perhatian pirsawan.
Tak tahu kurang kreatifnya mereka dalam membuat acara atau kurangnya dana, kelihatannya sedikit untuk sedikit nama TVRI Yogyakarta mulai terbenam.
Tetapi untuk orang-orang Jogja, kesetiaan mereka bakal TVRI Yogyakarta terus tak bisa tergantikan. Mereka tetap setia pada acara-acara yang menyentuh segera sendi-sendi ketradisionalan Jogja. Acara seperti Percakapan Angkringan, Ketoprak Sayembara, Pelengkung Gading, Berita Jogja, Mbangun Deso, serta Masa lalu Saat tetap mempunyai peminat yang agak banyak. Product TVRI Yogyakarta
Tersebut sebagian acara yang ada di TVRI Yogyakarta.
Gladi Kawruh (Kuis)
Pionir (dialog)
Special Moment ( info)
Dialog Sembada (dialog)
Plengkung Gading (talkshow)
Percakapan Balaikota (talkshow)
Taman Gabusan (talkshow)
Pangkur Jenggleng (komedi)
Pesona Nusantara ( info)
Masa Techno (dialog)
Gigih ( info)
Pelangi Desa ( info)
Bangsal Kepatihan (talkshow)
Dialog DPRD (dialog)
Dari Jogja Untuk Indonesia (talkshow)
Dialog Umum (dialog)
Berani Bicara (talkshow)
Masukan ( info)
Daerah Bangun ( info) Visi serta Misi TVRI Yogyakarta 1. Visi TVRI Yogyakarta
Visi TVRI Yogyakarta yaitu wujudkan TVRI Yogyakarta untuk suatu media tv umum yang berbentuk berdiri sendiri, profesional, terpercaya, serta jadi pilihan orang-orang Yogyakarta. TVRI Yogyakarta dengan keragaman usaha serta programnya mempunyai tujuan melayani kebutuhan orang-orang hingga memajukan kesejahteraan umum, mencardaskan kehidupan orang-orang, dan melestarikan nilai budaya yang berkembang di Yogyakarta untuk memperkuat kesatuan nasional melalui jejaring TVRI Nasional. 2. Misi TVRI Yogyakarta
Meningkatkan TVRI Yogyakarta jadi suatu media perekat sosial serta media kontrol sosial yang berbentuk dinamis.
Meningkatkan TVRI Yogyakarta jadi pusat service info utama serta menayangkan hiburan yang sehat dengan mengoptimalkan potensi daerah dan kebudayaan yang tumbuh berkembang di Yogyakarta.
Memberdayakan TVRI Yogyakarta jadi pusat evaluasi demokratisasi dan transparansi info dalam rencana membuat orang-orang madani.
Memberdayakan TVRI Yogyakarta untuk tv umum yang bertumpu pada keseimbangan info serta terus mencermati komune terlewatkan.
Memberdayakan TVRI Yogyakarta jadi suatu media yang bangun citra positif Yogyakarta untuk pusat budaya, pendidikan, serta pariwisata di tingkat nasional, regional, serta didunia internasional lewat jejaring TVRI Nasional. Kepala Stasiun TVRI Yogyakarta
Dari didirikan sampai sekarang ini, TVRI Yogyakarta beberapa kali sudah lakukan perubahan jabatan Kepala Stasiun TVRI Yogyakarta, yakni seperti berikut.
Ir. Dewabrata (1965-1971)
R. M. Soenarto (1971-1975)
Drs. Darjoto (1975-1983)
M. Djaslan, B. A (1983-1985)
Drs. Ishadi SK, M. Sc (1985-1988)
Drs. Semyon Sinulingga (1988-1990)
Drs. Suryanto (1990-Juli 1995)
Drs. Bakaroni A. S. (Agustus-Desember 1995)
Sunjoto Suwarto (Januari 1995-1998)
Drs. Pudjatmo (1998-2000)
Drs. Sutrimo MM, M. Si (2000)
Drs. Sudarto HS (2000-2003)
Drs. Bambang Winarso M. Sc (2003-2007)
Drs. Tribowo Kriswinarso (2007-2009)
Drs. Tri Wiyono Somahardja, MM (2009-2010)
Dwie Mahenny SH, MSi (2010-Sekarang) Manajemen TVRI Yogyakarta
Mujianto (Kepala Bagian Program)
Yani Rahmanti (Kepala Sisi Umum)
Dwie Mahenny (Kepala Stasiun)
Supomo (Kepala Sisi Keuangan)
Hary Susanto (Kepala Seksi Pengembangan Usaha)
Agus Kismadi (Kepala Seksi Current Affair)
Mayanta (Kepala Seksi Program)
Dewanto (Kasubbag Perlengkapan)
Sri Retno Cahyani (Kasubbag SDM)
Suyamto (Kepala Seksi Transmisi)
Surata (Kasubbag Perbendaharaan)
Totok Subroto (Kasubbag Akuntansi)
Sumedi (Kepala Seksi Fasilitasi Transmisi)
Ariento (Kepala Seksi Berita)
Bambang Satmoko (Kepala Bagian Berita)
Miskidi (Kepala Bagian Tehnik)
Hery Abdul Hakim (Kepala Seksi Tehnik Produksi serta Penyiaran)
Tersebut profil TVRI Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar