Kamis, 24 Juli 2014

Argumen Pria Dewasa Pilih Jadi Bencong

Apa yang pertama kali terlintas dipikiran Anda saat mendengar arti bencong? Muka aneh, silikon bergelayut di mana-mana, nada sengau, serta lampu merah. Barangkali tersebut kesan yang bakal pertama kali nampak dari kata " bencong ", terlebih bencong Indonesia yang lebih kental dengan betis berototnya.
Sesungguhnya, bencong atau banci atau waria yaitu seorang berjenis kelamin lelaki namun berdandan seperti seseorang wanita. Mulai polesan muka sampai baju. Bahkan juga, baju bencong terkadang lebih seksi di banding wanita normal. Beberapa bencong seakan berniat mempertontonkan lekuk badan yang sesungguhnya kurang enak dilihat.
Untuk bencong yang mengais rejeki malam hari (yang sukai mangkal), berbusana minim mempunyai tujuan untuk memikat calon pelanggan. Sesaat itu, bencong pengamen menggunakan baju minim untuk membuat rasa tak nyaman pada calon " korban " hingga cepat memperoleh duit. Karena, bisa disebutkan bahwasanya bencong yaitu satu diantara pilihan profesi, bukan hanya kelainan kepribadian. Bencong di Mata Pria Norma
Nampaknya, bukan hanya rahasia lagi bila pria normal demikian takut dengan hadirnya bencong. Bahkan juga, bencong berkesan lebih menakutkan di banding setan. Untuk pria normal, dihampiri bencong adalah bencana serta kesialan paling besar dalam kehidupan.
Ketakutan pria normal pada bencong pasti mempunyai argumen spesifik, salah satunya seperti berikut.
Pada intinya, bencong yaitu seseorang pria serta yang mereka kejar juga keduanya sama pria.
Bencong, terlebih bencong Indonesia, condong mempunyai otot besar. Bila dia telah memaksa, masalahnya dapat runyam.
Banyak bencong yang menjajani dua profesi. Umpamanya, siang hari jadi kuli bangunan, malam hari jadi bencong. Bencong kelompok ini dilihat lebih menyeramkan.
Bencong condong memaksa serta ganas.
Bersua bencong takut hilang keperjakaan. Janganlah Ada Bencong di Pada Kita!
Pada intinya, manusia di ciptakan cuma dalam dua type kelamin, yakni pria serta wanita. Tetapi, fakta yang berkembang di orang-orang tidaklah sekian. Ada kelompok lain diluar pria serta wanita, yakni bencong atau banci atau waria. Waria atau wanita namun pria dengan kata lain bencong telah adalah fenomena yg tidak asing lagi di kelompok orang-orang.
Dulu, bencong atau waria barangkali cuma berkeliaran di kota-kota besar. Tetapi, bencong saat ini telah menyebar sampai ke daerah-daerah. Sebagian besar bencong umum diketemukan di jalanan untuk mangkal ataupun mengamen. Yang mengherankan, apakah dengan berpenampilan seperti wanita pendapatan ngamen jadi semakin besar? Apakah dandanan salah kaprah itu bikin mereka lebih yakin diri waktu mengais rejeki? Entahlah. Beragam spekulasi mungkin nampak dari benak kita. Yang pasti, tak ada hal yg tidak barangkali didunia ini.
Walau sebenarnya, pilihan untuk jadi bencong atau banci adalah kekeliruan yang bisa digolongkan dalam kelompok maksiat. Kenapa dimaksud maksiat? Lantaran jadi bencong atau banci bermakna sudah keluar dari kodrat asli untuk seseorang pria. Hal semacam ini sekalipun tak dibenarkan oleh agama, dalam hal semacam ini Islam. Jadi Bencong Bukan hanya Hak Asasi
Banyak bencong menyampaikan bahwasanya pilihan jadi bencong atau banci yaitu hak asasi tiap-tiap manusia untuk sisi dari HAM. Dengan argumen hak asasi tersebut, mereka terasa bebas untuk lakukan pergantian, pengurangan, serta menambahkan, apa pun dalam badannya. Ingin ubah kelamin atau suntik silikon, bebas-bebas saja. Toh, itu badan mereka sendiri.
Walau sebenarnya, badan itu tidaklah punya mereka. Badan yaitu anugerah yang didapatkan Tuhan. Oleh karenanya, manusia dituntut untuk melindungi serta menjaga badan yang dititipkan ini dengan sebaik-baiknya sesuai sama syariat agama Islam. Karena, bisa diambil kesimpulan bahwasanya jadi bencong sekalipun bukan hanya hak asasi lantaran adalah suatu tingkah laku menyimpang. Menyimpang dalam hal semacam ini bukan sekedar dari segi ketentuan negara, namun terkait juga dengan penyimpangan serta pengingkaran kodrat yang diputuskan Tuhan. Jadi Bencong Itu Rugi
Sesungguhnya, pilihan untuk jadi bencong yaitu ketentuan yang sangatlah merugikan. Mengapa? Tersebut sebagian argumennya.
Bencong condong dijauhi, dikucilkan, ditakuti, serta dilihat mata sebelah.
Kerugian paling besar jadi bencong yaitu tak bisa hidup berdampingan, dalam hal semacam ini menikah, dengan wanita. Walau sebenarnya, wanita adalah makhluk terindah yang di ciptakan Tuhan.
Bencong condong jadi sosok yang paling disalahkan dalam masalah pernikahan sejenis.
Jadi bencong sama perihal jadi budak nafsu pria hidung belang.
Jadi bencong bermakna nikmati badan sendiri lantaran apa yang mereka mencari dari pasangannya (keduanya sama pria) sebenarnya sudah ia punyai. Argumen Pria Jadi Bencong 1. Argumen Pria Jadi Bencong - Terjerat dalam Raga yang Salah?
Banyak bencong yang pada akhirnya mengambinghitamkan peletakan raga. Sebagian bencong beralasan bahwasanya sesungguhnya mereka yaitu wanita namun dilahirkan dalam wujud badan lelaki. Beberapa bencong juga umumnya mengakui bahwasanya perasaan dalam dianya murni (100 %) wanita.
Walau sebenarnya, manusia jelas-jelas di ciptakan untuk makhluk yang paling prima. Yang paling utama, Tuhan mustahil salah meletakkan seorang diluar kepribadian aslinya. Terjebak dalam raga yang salah hanya argumen klise beberapa bencong, walau ada juga yang memanglah mempunyai kelamin ganda serta mengharuskan mereka untuk pilih kepribadian yang lebih menguasai. 2. Argumen Pria Jadi Bencong - Ada Mutasi Gen
Dengan cara medis, ada hormon yang mengakibatkan pria berperilaku seperti wanita serta terasa tambah nyaman dengan tingkah seperti itu. Mutasi gen ini bakal mengakibatkan kelainan gen pada pria berkaitan, umpamanya jenis gen XXY, gen wanita (X) lebih menguasai. Maka, pria itu bakal alami kelainan yang mencolok di bagian badannya. Umpamanya, tumbuh payudara seperti wanita. 3. Argumen Pria Jadi Bencong - Tuntutan Ekonomi
Tuntutan ekonomi bisa disebutkan untuk argumen paling kuat serta paling konkret yang mengakibatkan seorang jadi bencong. Dalam masalah seperti ini, jadi bencong cuma berbentuk kepura-puraan untuk memperoleh duit. Tetapi, kepura-puraan ini juga dapat menjerat bencong ke dalam rutinitas sampai pada akhirnya kebablasan. 4. Argumen Pria Jadi Bencong - Dipengaruhi Budaya Barat
Di masa globalisasi atau masa pasar bebas ini, manusia rawan dipengaruhi oleh budaya-budaya luar yang sebagian besar tidak cocok dengan kebudayaan Indonesia. Satu diantaranya yaitu pilihan jadi bencong. Di sebagian negara, pernikahan sejenis memanglah telah dilegalkan oleh negara, terhitung pilihan seorang untuk jadi bencong.
Bahkan juga, negara-negara itu kerap mengadakan kontes-kontes kecantikan yang pesertanya dari kelompok bencong. Hal inilah yang ikut ditiru oleh orang-orang Indonesia. Mereka mengambil budaya luar tiada penyesuaian sampai pada akhirnya menyebabkan penyimpangan. 5. Argumen Pria Jadi Bencong - Trauma
Aspek traumatis memanglah dapat jadi penyebab paling besar seseorang pria mengambil keputusan untuk jadi bencong. Bisa jadi, pria itu sempat memperoleh perlakukan tak pantas hingga ia terasa nyaman dengan keadaannya untuk bencong. Dapat juga lantaran ia pernah disakiti wanita hingga mengambil keputusan untuk suka pada sesama type dengan jalan merubah penampilan jadi bencong. 6. Argumen Pria Jadi Bencong - Dampak Lingkungan
Tak bisa disangkal, lingkungan adalah aspek pendukung paling besar yang memastikan hari esok seorang. Terhitung, memastikan bencong atau tidaknya seseorang pria. Pria yang mulai sejak kecil bergaul dengan wanita, condong tumbuh jadi sosok seperti wanita. Misal lain, pria yang bekerja di salon condong mempunyai karakter gemulai seperti wanita lantaran yang mereka layani tiap-tiap hari yaitu wanita. 7. Argumen Pria Jadi Bencong - Sinyal Akhir Zaman
Dalam ajaran Islam, sudah dijelaskan bahwasanya satu diantara sinyal tanda kiamat atau akhir zaman yaitu banyak pria yang berperilaku serta berpenampilan seperti wanita. Begitu juga, sebaliknya. Wanita perperilaku serta berpenampilan seperti pria. Menilik keadaan sekarang ini, nampaknya hari kiamat makin dekat bersamaan menjamurnya beberapa bencong, banci, waria, gay, serta lesbian.
Demikian banyak argumen seorang pilih jadi bencong, lantaran mutasi ataupun profesi. Tetapi, argumen apa pun tidaklah dapat jadikan pembenaran lantaran agama Islam terang-terangan melarang seorang jadi bencong. Terlebih, bila pengingkaran kodrat itu dibarengi dengan operasi ubah kelamin atau lakukan suntik silikon untuk menumbuhkan payudara. Sesudah tahu sebagian penyimpangan serta kerugiannya, masihkah memikirkan untuk jadi bencong?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar