Waktu mendekati pernikahan yaitu saat-saat yang sangatlah mendebarkan. Ada kebahagiaan, ada ketakutan, ada harap-harap cemas… seluruhnya bercampur baur jadi satu. Hati juga haru-biru dibuatnya. Tetapi hati-hati, jarak saat pada saat lamaran (khitbah) dengan saat bersanding di pelaminan, terhitung satu saat yang sangatlah gawat.
Terdapat beberapa masalah yang siap membelokkan hati serta menghancurkan gagasan yang telah disetujui. Datangnya dapat dari diri pribadi, keluarga, ataupun orang ketiga. Bila tak pintar-pintar mengakalinya, gagasan perkawinan yang telah di depan mata dapat beralih jadi pembatalan perkawinan yang menyesakkan dada. Sistem Menuju Perkawinan yang Baik
Prosesnya juga dapat baik-baik, dalam makna disetujui ke-2 iris pihak serta tiada menyebabkan permusuhan, dapat juga sepihak hingga melahirkan kebencian, permusuhan, bahkan juga pertumpahan darah!
Sejatinya, seorang belum disebutkan resmi menikah ; jadi seseorang suami atau seseorang istri, sebelum saat terucap sumpah dengan kata lain ijab kabul dihadapan penghulu. Karena, sebelum saat pernikahan, ke-2 iris pihak—baik calon pengantin lelaki ataupun perempuan—tidak mempunyai hak serta keharusan apa-apa pada keduanya, tak hanya hak untuk memegang teguh kesepakatan yang sudah disepakatinya dalam acara lamaran atau khitbah.
Dalam makna, dia tak bisa menikah dengan orang lain, sebelum saat ada perjanjian untuk membatalkan kesepakatan untuk menikah. Jadi, seseorang wanita tak bisa mencari " pacar baru " jika ia telah dikhitbah seseorang lelaki. Seseorang lelaki juga sangatlah terhormat jika tak " main mata " dengan wanita lain, seumpama mantannya dahulu, saat ia telah mengkhitbah seseorang wanita.
Oleh karena itu waktu saat ini, seorang dituntut untuk setia dengan orang yang sudah mengkhitbahnya. Serta mesti selalu menghormati calon pasangan. Anda juga mesti belajar mengetahui atau tahu karakteristik dari calon pasangan, supaya nantinya tidak bakal kecewa sesudah menikah dengan calon pasangan itu. Argumen Pembatalan Perkawinan yang Dibolehkan
Meskipun sekian, dalam sebagian masalah, satu diantara pihak diijinkan untuk membatalkan kesepakatan jika ada beberapa hal yang dikira tidak mematuhi hukum syariat, diantaranya :
Jika satu diantara calon beralih agama dengan kata lain murtad atau jadi seseorang atheis. Pembatalan perkawinan jadi harus hukumnya.
Jika satu diantara calon lakukan kemaksiatan yang " nyaris tak termaafkan ", sejenis berzina, mengambil, durhaka pada orangtua, korupsi, membunuh, serta sejenisnya.
Jika satu diantara calon mengajak bermaksiat, seumpama mengajak lakukan jalinan sex diluar nikah, mengajak murtad, durhaka pada orangtua, konsumsi khamr, dsb.
Jika satu diantara calon lakukan kebohongan ketika ta'aruf atau perjumpaan, seumpama mengakui bujangan walau sebenarnya telah mempunyai momongan, mengakui sehal wal 'afiat walau sebenarnya menderita HIV, mengakui direktur perusahaan walau sebenarnya ia pengangguran, mengakui tetap gadis walau sebenarnya telah janda, dsb.
Jika satu diantara calon geser ke tempat yang jauh atau pergi dalam periode waktu yang lama tidak ada kejelasan saat kembalinya, tak juga ada peluang untuk berkomunikasi dengan yang berkaitan.
Jika calon senantiasa meminta suatu hal diluar kekuatan serta tak pada tempatnya, hingga bila dipenuhi dapat menghadirkan mudharat atau melahirkan rutinitas jelek, seumpama " terlampau matre " dengan kata lain " mata duitan ", terlebih bila dibarengi ancaman, " Bila anda tak membelikan barang A, tambah baik putus saja! " Terhitung juga jika orangtua atau keluarga si calon menuntut sesuai sama diluar kekuatan.
Bagaimana kalau si calon menanggung derita sakit berat atau memperoleh kecelakaan yang membuatnya cacat? Bila pasangannya terasa tak siap dengan keadaan itu, misalpun diteruskan bakal membawa mudharat, membatalkan kesepakatan terus diijinkan seandainya lewat cara yang baik serta atas kerelaan ke-2 iris pihak.
Aksi yg tidak terpuji yaitu membatalkan perkawinan lantaran ada calon lain yang lebih prospektif, seumpama lebih kaya, lebih cakep, serta yang lain. Bagaimana tidak, hal semacam ini bisa menyebabkan permusuhan, rasa terzalimi, serta murka Allah serta Rasul-Nya. Beberapa hal yang Bikin supaya Perkawinan Terus Terjaga
Perkawinan adalah hal yang sakral dalam kehidupan manusia. Pastinya seluruhnya manusia mau cuma menikah satu kali dalam seumur hidupnya. Serta dari perkawinan itu memiliki maksud untuk meraih kebahagaian yang abadi berbarengan pasangan hidup kita.
Tetapi dalam perjalanan menuju kebahagiaan itu pasti tidak bakal selama-lamanya mulus. Lantaran dalam melakukan suatu jalinan rumah tangga pasti ada pertikaian, tantangan-tantangan serta gocangan dalam menjaga jalinan rumah tangga itu. Di bawah ini yaitu beberapa hal panduan untuk menjaga perkawinaan :
1. Cinta
Cinta adalah daya yang dasyat untuk meningkatkan serta menyempurnakan kepribadian Anda berbarengan pasangan. Cinta dapat bikin seorang terima apa ada dari pasangannya. Dengan cinta ini bakal dapat buang semua halangan yang ada pada bangun jalinan rumah tangga.
Butuh di ingat bahwasanya dengan sama-sama menyukai keduanya bakal bikin situasi rumah tangga itu lebih serasi serta nyaman. Karenanya ada timbal balik dalam menyukai itu bakal membawa keterbukaan pada pasangan. Keterbukaan yaitu modal yang utama untuk melindungi perkawinan
2. Seiman
Keyakinan barangkali juga hal yang sangatlah punya pengaruh dalam melindungi satu jalinan rumah tangga. Bila dalam melakukan jalinan perkawinan itu tidak seiman seperti ada 2 nahkoda dalam jalinan perkawinan itu. Lantaran prinsip agama dari pasangan itu juga tidak sama.
Orang yang rumah tangganya tidak seiman terkadang rintangan serta halangan dalam menjaga ikatan perkawinannya semakin besar dari pada mereka yang seiman. Namun dalam hal semacam ini yang di butuhkan untuk menjaganya yaitu sama-sama menhargai keduanya.
3. Sama-sama percaya
Tiada mempunyai rasa sama-sama yakin pada pasangan jalinan perkawinan, bakal muncul rasa sama-sama mencurigai di antara pasangan. Bakal berlangsung over protecting pada pasangan. Over protecting ini bakal bikin pasangan kita tak nyaman. Walau sebenarnya kenyamanan pasangan adalah hal yang utama dalam menjalin suatu jalinan pernikahan.
4. Ekonomi
Ekonomi atau lebih detilnya keuangan adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Duit kata orang dapat mengubah semuanya. Dalam hal semacam ini ikatan dalam perkawinan ekomoni sedikit banyak memengaruhi keselarasan rumah tangga. Namun bila kita dapat mengatasinya dengan bersukur atas nikmat yang didapatkan dari Allah SWT. Aspek ini bisa diatasi dengan gampang.
5. Hadirnya anak
Maksud perkawinan tak hanya bahagia berbarengan pasangan sampai ajal menjemput juga untuk bikin keturunan. Hadirnya anak terkadang dapat menjai keselarasan rumah tangga itu jadi lebih hangat dibanding dengan mereka yang belum mempunyai anak. Namun terkadang anak juga jadi pemicu suatu keselarasan retak.
Jadi karenanya, untuk melindungi keselarasan rumah tangga mesti ada sikap berserah pada Allah. Bila belum dikaruniai anak, jangan sampai putus harapan serta terus berupaya sekuat tenaga untuk memperoleh seseoranga anak. Apabila sudah mempunyai anak baiknya, didiklah dengan benar supaya nantinya dia jadi andalan keluarga.
6. Jauhi pihak ketiga
Banyak argumen selesainya satu jalinan perkawinan yaitu lantaran aspek pihak ketiga. Baiknya mesti hindari hadirnya pihak ketiga. Bila kurang senang dengan pasangan baiknya berterus jelas dengan pasangan, supaya pasangan tak mencari pihak ketiga yang bisa mengakibatkan kerusakan jalinan perkawinan.
7. Melindungi romantisme
Melindungi romantisme serta kenyaman pasangan waktu ada berbarengan Anda adalah hal yang utama dalam menjalin suatu jalinan pernikahan. Baiknya mesti keduanya lebih kreatif dalam menghormati pasangan. Atau berbulan madu ke 2 ke 3 dengan pasangan supaya romantisme itu terus terjaga
8. Komunikasi
Ini adalah hal yang utama dalam melindungi suatu jalinan. Di mana komunikasi serta keterbukaan jadi fasilitas untuk sama-sama tahu keduanya, serta jadikan jalinan terus serasi.
9. Seks
Barangkali bukan hanya hal yang tabu lagi bila terkadang argumen selesainya suatu perkawinan yaitu berkenaan jalinan sex. Ya sex memanglah butuh, walau terkadang maksud sex itu yaitu untuk beroleh keturunan. Namun pada prinsipnya jalinan sex yang baik yaitu karenanya ada ketebukaan antar pasangan apa yang di idamkan oleh pasangan semasing. Inti dari aktivitas sex itu yaitu untuk beroleh kenikmatan semasing.
Hal di atas yaitu sedikit beberapa hal yang memengaruhi jalinan suatu pernikahan. Baiknya sebelum saat Anda menikah serta lakukan perkawinan supaya menilik dahulu dari bibit bobot serta bebetnya menurut kebiasaan jawa. Sedikit dari tulisan ini. Semoga berguna!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar